Rabu, 08 Agustus 2018

Tips Merawat Memory Card

sdcard
sdcard
Memory card adalah komponen yang sangat penting dalam fotografi digital. Mulai dari pemula sampai profesional membutuhkannya untuk bisa menyimpan foto dalam kamera mereka. Tapi, sebuah memory card hanya efektif sebagai media penyimpanan selama dirawat dengan benar. Memastikan memory card yang kamu gunakan tetap dalam kondisi baik berarti memastikan juga bahwa foto-foto yang disimpan di dalamnya terlindungi. Berikut beberapa tips untuk merawat media penyimpanan ini:
Formatlah kartu di dalam kamera
Setelah memasukkan memory card, pastikan untuk memformatnya di dalam kamera agar sepenuhnya siap untuk bekerja dengan kamera yang menggunakannya. Tidak direkomendasikan untuk menggunakan satu memory card untuk beberapa kamera yang berbeda kecuali kamu sudah memindahkan seluruh foto yang diambil menggunakan kamera A, memindahkannya ke komputer, lalu memformatnya di kamera B sebelum digunakan di kamera B. Memindah-mindahkan satu memory card dari satu kamera ke kamera yang lain bisa merusak foto yang tersimpan di dalamnya atau menyebabkan masalah saat pemotretan.
Pilihlah card reader dengan kinerja tinggi
Saat memindahkan foto dari memory card ke komputer, banyak fotografer yang langsung menyambungkan kamera ke komputer. Tapi, ini bisa menguras baterai kamera untuk pekerjaan yang tidak perlu dan tidak efisien. Lebih baik gunakan card reader untuk memindahkan foto. Alat ini tidak terlalu mahal, tidak membutuhkan baterai, dan tidak perlu di-charge. Sebuah card reader dengan kinerja tinggi bisa membantu untuk menyelesaikan pekerjaan lebih mudah karena kemampuannya untuk mentransfer data dengan cepat.
Perhatikan lampu
Seringkali setelah memotret dengan burst-mode terlalu lama, buffer akan penuh dan kamera tidak mengijinkan fotografer untuk memotret lebih banyak lagi. Ini akan diindikasikan oleh lampu pada kamera. Sangat penting untuk tidak mematikan kamera atau mengeluarkan memory card ketika lampu masih menyala karena bisa merusak foto dalam kartu. Selalu tunggu sampai lampunya mati sebelum mengeluarkan kartu atau mematikan kamera. Ini juga berlaku saat memindahkan foto dari kartu ke komputer melalui reader. Jangan mematikan komputer atau mengeluarkan kartu saat lampu pada reader masih menyala.
Gunakan semua memory card dengan adil
Putarlah penggunaan semua memory card yang kamu punya. Kalau kamu sering sekali memotret dan punya beberapa memory card, buatlah sebuah daftar untuk mengetahui mana yang sudah penuh dan mana yang kosong. Beri label pada tiap kartu dan buat catatan. Jangan terus menerus menggunakan satu kartu agar semua bisa seimbang perawatannya.
Air tidak selalu berarti bencana
Memang sangat penting untuk merawat memory card, tapi jangan panik kalau kartu terkena air. Kadang-kadang memory card tercuci karena ada di saku celana atau jatuh ke kubangan. JIka ini terjadi, jangan panik. Biarkan kartunya mengering satu atau dua hari lalu gunakan card reader untuk segera memindahkan foto-foto di dalamnya.
Rajin-rajinlah melakukan back-up
Memback-up hasil pemotretan haruslah mejadi bagian dari rutinitas. Fotografer profesional hidup dari foto-foto yang mereka hasilkan, jadi kehilangan hasil pemotretan bukanlah pilihan. Untuk memastikan foto-fotomu selalu ada saat dibutuhkan, jangan pernah menghapus foto dari memory card atau memformatnya sampai kamu sudah memindahkan semuanya ke komputer dan membuat salinannya di CD atau external hard disk.
Bersiaplah untuk segala kemungkinan
Kalau kamu pernah secara tidak sengaja menghapus sebuah foto, mengalami kerusakan pada kartu atau kegagalan baterai saat menyimpan sebuah foto, maka kamu pasti sudah tahu bagaimana rasanya. Menyakitkan. Maka bersiaplah untuk kemungkinan apapun dengan menggunakan software image recovery untuk menyelamatkan foto-fotomu yang berharga dari memory card. Baik itu fotografer profesional yang memotret untuk kepentingan klien, ataupun penghobi fotografi yang memotret acara keluarga, semua perlu punya software image recovery untuk mengembalikan foto yang hilang.



     Dalam perangkat digital, kartu memori memang menjadi barang primer, salah satunya untuk kamera digital. Kartu memori bisa menjadi media penyimpan sementara berbagai file baik itu foto maupun video untuk selanjutnya dipindahkan ke komputer. Namun ada banyak orang yang lali serta tidak tahu menahu mengenai cara merawat kartu memori.
Penting bagi Anda untuk mengetahui cara merawat kartu memori. Jangan sampai cerita "Horor" mengenai kehilangan foto atau file penting terjadi akibat kartu memori yang rusak. Terutama bagi Anda yang memang bekerja sebagai fotografer profesional. Momen pernikahan tidak mungkin diulang sekali lagi hanya untuk mendapatkan gambar.
Satu-satunya cara tentu saja adalah dengan melakukan perawatan yang baik dan benar serta perlakukan bijak terhadap kartu memori. Jangan sampai Anda berlaku kasar terhadap perangkat media penyimpanan ini. Pada artikel kali ini Paseban akan mengulas dan memberi tips tentang bagaimana cara merawat kartu memori kamera digital maupun kartu memori perangkat ponsel. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini:
  • Untuk tips yang pertama, sederhana saja. Jangan terlalu sering memindah-mindah kartu memori dari perangkat satu ke perangkat lain. Pastikan Anda memiliki lebih dari satu kartu memori jika memiliki beberapa kamera.
  • Lebih baik menggunakan Card Reader bila ingin memindahkan file ke komputer. Atau saat ini sudah banyak laptop yang memiliki Card Reader bawaan. Namun penggunaan Card Reader juga disarankan harus dengan Card Reader bagus, karena keamanan terjaga dan kecepatan transfer dapat dilakukan. Lagipula transfer data langsung dari kamera hanya akan menguras baterai.
  • Seperti yang sering terjadi, banyak orang kehilangan file pentingnya saat mencabut kartu memori sembarangan dari komputer. Sebisa mungkin Anda menutup seluruh file dari kartu memori yang sedang ditampilkan dilayar komputer saat hendak mencabutnya. Safely Remove Hardware and Eject Media juga menjadi cara aman menyelamatkan kartu memori dari kesalahan. Atau jika tidak, Anda bisa mencabutnya saat komputer sudah mati. Pada saat perangkat komputer mati, sudah tidak ada kontak dengan kartu memori.
  • Sesekali lakukanlah proses format kartu memori, satu bulan sekali atau beberapa bulan sekali. Proses formating kartu memori berguna untuk mengembalikan fungsi serta kapasitas media seperti awal. Sering kali proses formating dilakukan jika kartu memori sudah mengalami corrupt, eror, atau bahkan ada file yang tidak dapat dihapus secara normal. Untuk lebih amannya, sebelum diformat Anda harus melakukan back-up berbagai data yang dianggap penting. Namun yang terpenting jangan terlalu sering karena ada beberapa media yang akhirnya eror apabila di format dalam jumlah tertentu.
  • Dalam kamera digital, tentu saja ada proses loading atau pemuatan file foto setelah melakukan foto. Pastikan Anda harus bersabar jika hal tersebut terjadi lama. Jangan sampai Anda mematikan kamera saat software sedang melakukan pemuatan atau buffering, akibatnya foto bisa hilang. Proses pemuatan foto lama biasa terjadi saat pengguna menggunakan fitur Continous Brust (memotret dengan menghasilkan beberapa foto dalam satu kali tekan) atau saat menggunakan settingan low Shutter Speed. Untuk peringatan kartu memori melakukan pemuatan, Anda bisa melihatnya pada lampu indikator kamera.
  • Tidak perlu memaksakan kartu memori harus penuh. Lebih baik Anda hentikan kegiatan memotret jika kartu memori sudah penuh hingga 90%. Atau bijaknya, Anda bisa mengganti kartu memori yang masih belum penuh.
  • Hindari benturan atau air, karena bisa merusak kartu memori. Perlindungan ekstra harus Anda lakukan, terutama pada bagian tembaga yang menjadi mata koneksi kartu memori. Apabila kartu memori terkenal air, biarkan kering, baru bisa digunakan lagi. Jangan paksakan penggunaan dalam keadaan basah.
  • Hindari kartu memori dari magnet, bahkan kamera Anda juga rawan bila berdekatan dengan magnet. Sumber magnet atau medan magnet bisa berasal dari perangkat speaker, pesawat TV berlayar CRT, kumparan motor listrik dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
  • Untuk kemanan ekstra, Anda bisa menggunakan kartu memori yang memiliki daya tahan lama. Biasanya kartu memori demikian memiliki tambahan nama Extreme. Memang lebih mahal, namun lebih aman dan tidak gampang rusak.
  • Pastikan lakukan pengecekan virus pada kartu memori. Virus bisa merusak dan menghilangkan file-file yang ada. Bahkan bisa saja berpengaruh pada perangkat kamera Anda.
  • Gunakan kartu memori sewajarnya. Untuk kartu memori micro yang dipasang denagn adapter, bukanlah solusi baik. Kinerjanya lambat dan tidak cocok untuk kebutuhan fotografi besar.
Itulah tips dan trik Paseban mengenai kartu memori kamera digital, semoga bermanfaat untuk Anda.



Tips Merawat Baterai Kamera Digital Supaya Tahan Lama


Seperti peralatan elektronik pada umumnya, sebuah kamera digital juga memerlukan sumber daya listrik sebagai pasokan energi yang membuat feature kamera digital dapat digunakan secara maksimal. Baterai adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar kegiatan kita untuk mengabadikan moment berharga tidak hilang begitu saja karena kamera kita tidak mempunyai cukup power untuk diaktifkan. Pada tulisan ini kami akan share tips merawat dan menggunakan baterai kamera digital agar bisa bertahan lebih lama dalam penggunaan.
Sebenarnya secara garis besar saat ini ada 2 jenis baterai yang biasa digunakan pada kamera digital yang ada pada pasaran khususnya di Indonesia:
  • Jenis baterai pertama adalah jenis AA yang biasanya juga NiMH, bentuknya sama seperti yang digunakan pada jam dinding atau senter kecil.
  • Jenis baterai kedua adalah jenis Lithium.



Mari kita bahas lebih detail untuk masing-masing jenis baterai tersebut.
Baterai Jenis AA
Ini adalah jenis baterai yang mudah dan menarik untuk digunakan pada kamera digital, karena kita bisa mendapatkan dengan mudah jenis baterai ini ditoko-toko atau supermarket terdekat. Namun hati-hati karena untuk peralatan high drain seperti kamera digital, jenis baterai AA tidak bisa menggunakan yang biasa, harus baterai yang jenis Alkaline yang tentunya harganya lebih mahal tetapi memiliki kekuatan yang lebih tahan lama dibanding baterai biasa.
Mengenal Baterai Jenis AA yang bisa di Charge
Selain itu, untuk jenis baterai AA ada juga yang bisa di charge, tentu saja harganya sedikit lebih mahal dibanding baterai Alkaline, tetapi karena kemampuannya bisa dicharge berkali-kali membuat baterai ini bisa menjadi jauh lebih irit dibanding dengan baterai Alkaline. Untuk jenis baterai yang digunakan pada recharger AA biasanya sudah berjenis NiMH yang mempunyai kekuatan yang lebih baik untuk terhindar dari memory effect (walaupun tidak sesempurna baterai Lithium). Disarankan untuk membeli jenis baterai charge yang sudah satu paket dengan chargernya agar waktu charge bisa disesuaikan antara besarnya kemampuan charge dibanding dengan kapasitas baterainya.
Dari pengalaman pribadi, kami menyarankan anda membeli jenis baterai Eneloop dari Sanyo, karena ini adalah jenis terbaru dari NiMH recharger battery yang memiliki self-discharge kecil, artinya jika kita isi baterai ini sampai penuh dan tidak digunakan sampai lebih dari 1 bulan, maka kapasitasnya tidak berkurang begitu banyak. Ini berbeda dengan baterai yang charger biasa walaupun yang sama-sama bermerek Sanyo, bisa-bisa jika kita simpan baterai tersebut sejak kondisi penuh sampai 1 bulan, bisa sisa sekitar separuh atau kurang dari kapasitas maksimalnya.
Bagaimana Cara Yang Tepat Untuk Charge Baterai AA type NiMH
Saran yang paling baik untuk melakukan charge pada baterai jenis AA NiMH adalah dengan sebisa mungkin melakukan recharger saat kondisi baterai sudah mendekati 5%, atau biasanya kamera digital memiliki batasan tertentu sampai power akan mati sendiri. Jika sekali-sekali kita recharge sebelum baterai habis tidak akan merusak baterai, tetapi disarankan setiap 1 bulan sekali baterai dikosongkan dulu dan kemudian dicharge penuh kembali (ini disebut juga dengan rekondisi) untuk membantu memperpanjang umur baterai
Baterai Jenis Lithium
Kalau dilihat pada jenis kamera pocket atau SLR yang ada dipasaran, rata-rata sudah menggunakan baterai yang Lithium. Memang betul saat kita menggunakan baterai jenis Lithium, kita sudah benar-benar terbebas dari masalah memory effect, sehingga kita bisa dengan mudah kapanpun mau recharge baterai kita tanpa perlu khawatir rusak. Tetapi selalu disarankan 1 sampai 2 bulan sekali dilakukan rekondisi (yaitu digunakan sampai kamera mati dan kemudian dicharge full.
Ada pantangan penting yang harus diperhatikan oleh pengguna baterai Lithium, adalah jangan sekali-sekali mengosongkan baterai sampai benar-benar habis (misalnya dipasang pada lampu yang hidup terus sampai baterai habis), ini akan merusak struktur yang ada didalam baterai sehingga memperpendek umur baterai Lihtium ini. Jadi cara paling aman untuk rekondisi adalah pasang baterai ini pada kamera dan gunakan terus sampai kamera mati sendiri, biasanya kamera sudah memiliki batasan aman yang membuat baterai kita tidak cepat rusak.
Kekurangan dari jenis baterai ini adalah masalah harga dan tidak tersedianya disembarang tempat, sehingga jika kita ingin memiliki baterai cadangan, kita harus mencari di toko kamera terdekat atau dealer yang menjual asesoris untuk jenis kamera yang sama, namun kemudahan perawatan dari Lithium ini kadang membuat kita lebih santai dalam menggunakan jenis baterai ini.
Apa yang harus dihindari buat menjaga Baterai Kamera Digital ?
Selain perawatan bulanan yang sudah disebutkan diatas, ada hal penting yang harus di hindari guna menjaga agar baterai tidak rusak, salah satunya adalah dengan menjaga agar penyimpanan baterai tidak pada kondisi udara yang panas sekali, misalnya disimpan didalam mobil yang dijemur di panas terik matahari, karena suhu yang panas akan memperpendek umur baterai secara kimiawi.
Untuk segala sejenis baterai baik yang NiMH ataupun Lithium, sangat disarankan untuk dilepas dari body kamera jika disimpan atau tidak digunakan lebih dari 1 minggu, karena dalam beberapa kasus baterai bisa bocor dan cairan kimia didalam baterai bisa merusak kamera itu sendiri, apalagi jika cairan baterai terkena pada main board camera, bisa dibayangkan biaya yang akan dikeluarkan lebih mahal dibanding untuk menganti baterai-nya itu sendiri.


11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa Agar Lebih Awet


Kamera digital seperti halnya barang elektronik konsumen lainnya, membutuhkan perawatan ekstra. Mereka memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh memegangnya. Berikut beberapa hal praktis agar kamera dan lensa anda lebih awet:
  1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
  2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
  3. Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
  4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
  5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. Baca juga cara paling aman saat menggantungkan kamera di pundak
  6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
  7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. Baca cara mencegah munculnya kabut di lensa
  8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
  9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
  10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda (baca disini caranya), kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
  11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel. Baca tips menyimpan kamera dan lensa agar bebas dari lembap


TIPS MERAWAT KAMERA
Berikut adalah beberapa tips kami untuk perawatan kamera Anda:

  1. Menempatkan kamera pada ruangan tertutup (dalam tas) dapat membantu menurunkan intensitas dan kuantitas masuknya debu, kotoran dan helai bulu yang dapat masuk atau menempel pada unit kamera. Perlu ekstra hati-hati ketika foto pada lingkungan yang berdebu dan perpasir (pantai).

  1. Gunakan alat perawatan kamera yang tepat dan benar. Hindari penggunaan tissue biasa, kaos baju, alcohol dan bahan lainnya yang tidak dikhususkan untuk perawatan kamera. (silakan periksa item barang kami pada ‘tools untuk merawat kamera’)

  1. Bersihkan kamera dan lensa secara teratur, khususnya setelah digunakan pada ruang terbuka atau setelah hunting. Simpan kamera pada tas dan selipkan silica gel pada ruang tas untuk membantu merawat tas dari jamur.

  1. Gunakan filter yang tepat dan sesuai untuk kamera, beberapa kamera sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet dari matahari.

  1. Bila terdapat cukup banyak asesoris kamera, maka sebaiknya ditempatkan pada 1 tas secara bersamaan untuk memudahkan pengawasan kamera kesayangan Anda.

  1. Jangan membawa kamera SLR dengan flash yang menempel apabila melakukan perjalanan yang jauh karena ‘shoe base’ flash atau ‘flash rail’ akan rawan terhadap kerusakan.

  1. Matikan kamera secara manual umumnya lebih baik daripada kamera mati secara otomatis, karena memperpanjang umur baterai.

  1. Lepaskan baterai dari kamera apabila sedang tidak digunakan pada waktu yang lama.

  1. Bersihkan tangan Anda dari kotoran sebelum mulai memfoto.

  1. Jika kamera terkena air, segera bersihkan dan keringkan secara seksama. Dapat menggunakan hairdryer dengan panas secukupnya untuk mengeringkan kamera dari air.

Jenis jenis Fotografi Populer, Yang Manakah Jenis Fotografimu?


Dalam dunia fotografi bayak terdapat jenis-jenis fotografi spesifik yang dapat kamu dalami sesuai dengan passion. Masing-masing jenis fotografi memiliki teknik dan skill yang berbeda. Apakah kamu sudah mengetahui jenis fotografi yang kamu minati? Yuk, cek sepuluh jenis fotografi populer dan cari tahu apa jenis fotografimu!
1. Landscape Fotografi
Jika kamu mencintai fotografi dan memiliki kecenderungan untuk melihat-lihat pemandangan indah yang ada di sekitar kamu atau traveling ke tempat-tempat yang indah kemudian mengabadikan foto alam tersebut. kamu pasti tertarik dengan landscape fotografi. Landscape fotografi banyak dicari oleh rumah media. Kamu dapat menemukan karya-karya landscape foto yang keren di “National Geographic”
2. Wildlife Fotografi
Genre fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife photography. sebagian foto-foto ini dicetak dalam jurnal dan pemeran. Banyak orang berlatih jenis fotografi ini. Namun bukan hal yang mudah karena selain kamera yang canggih, lensa yang bagus, senter yang kuat, kamu juga membutuhkan kesabaran ekstra untuk membidik foto yang menawan.
3. Aerial Fotografi (Foto Udara)
Aerial fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang.
4. Sports Fotografi
Ini genre fotografi mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan dalam sebuah acara olahraga.Fotografi oelahraga adalah salah satu jenis fotografi yang sulit, karena membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang memadahi.
5. Portrait Fotografi
Salah satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografi potrait. Fotografi potrait adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan penakanan ekspresi. Jenis ini tidak perlu menggunakan model profesional, bisa memotret anggota keluarga. Ada banyak cara untuk membuat hasil foto potrait yang menajubkan.
6. Architectural Fotografi
Fotografi arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuan utama dari fotografi arsitektur adalah untuk menciptakan dampak positif pada pembeli potensial real estate.
7. Wedding /Event Fotografi
Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan berlatih memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati bahwa wedding photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik soal editing.


8. Fashion Fotografi
Fotografi fashion ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan juga selain model fotografer memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu, aksesoris, atau make up. Fotografi jenis ini biasanya banyak digunakan dalam dunia periklanan dan majalah fashion.
9. Macro Fotografi
Fotografi makro adalah jenis fotografi di mana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan. Subyek yang menarik dari fotografi makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater, atau keranjang.
10. Baby/Family Fotografi
Fotografi Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi / keluarga dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang baru lahir. Ekspresi berbeda bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang bersama-sama untuk membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau outdoor.

Sejarah awal Fotografi menurut Evin | Global


Tahukah Anda bahwa prinsip dasar fotografi mulai diamati oleh filsuf Yunani yang terkenal, Aristoteles (384 SM-322 SM). Ia mengamati bahwa bayangan yang menembus sebuah celah kecil ke dinding akan memunculkan citra terbaliK.

Namun prinsip dasar yang ditemukannya tidak dikembangkan sampai akhirnya pada abad ke-15, dunia seni lukis memperkenalkan konsep obscura. Ini merupakan pengembangan dari temuan seorang Mesir bernama Abu Ali Al-Hasan pada abad ke-11. Alat ini berupa kamar gelap yang diberi lubang di satu sisinya. Lalu perupa akan membuat lukisan dari citra yang terproyeksi di atas kertas.

Lalu dari prinsip obscura yang menerapkan asas yang sama dengan gejala yang pernah diamati Aristoteles, dikembangkan alat yang bisa menangkap citra cahaya dalam media yang peka cahaya. Media peka cahaya ini mengalami perkembangan pesat pada abad ke-19 yang dikembangkan oleh banyak ahli kimia, penemu dan ahli fisika. Sejak itu, fotografi mengalami perkembangan pula. Sampai akhirnya George Eastman menciptakan kamera praktis pertama yang diproduksi massal (4 September 1888). Kamera ini memuat rol film yang bisa diproses menjadi foto dengan kamera kecil yang ringkas dan mudah dioperasikan yang disebut kamera Kodak.

Sejak abad ke-20, perkembangan kamera berlanjut semakin pesat, hingga muncullah generasi kamera yang kini kita kenal dari kamera analog sampai kamera digital.
Rangkaian kerja fotografi.

Hobiis fotografi tentunya bisa membedakan rangkaian kerja dalam fotografi. Walau awam dan pemula sering menyalahtafsirkan, namun predikat fotografer sesungguhnya lebih tepat disandang oleh mereka yang sudah pernah melalui seluruh rangkaian kerja dalam fotografi. Sementara yang hanya menekuni satu bidang kerja seperti memotret saja tentunya lebih tepat disebut sebagai pemotret (jurufoto).

Rangkaian dalam fotografi meliputi memotret, memproses film, mengolah citra dan mencetak foto. Maka seorang fotografer dituntut untuk memahami asas dan prinsip kerja kamera serta mengoperasikannya, lalu ia juga memahami bagaimana memproses film, mengolah gambar menjadi lebih sempurna sampai mencetak foto dalam lembaran media tertentu.

Seluruh rangkaian kerja dalam fotografi ini tak jauh berbeda dengan rangkaian kerja seorang pelukis yang mempersiapkan tema, menyiapkan media lukisan, membuat sket, mencampur warna sampai akhirnya proses pengecatan hingga gambar selesai dibuat.



SEJARAH fotografi MENURUT ARBAIN RAMBEY

FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang silkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.

DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.
Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.

Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.

Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.

Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.

Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.

Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.

Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.

Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.

FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.

Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.
Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.

Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.

Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.

Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.
Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.

KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.
Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.

Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.
Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.

Bagaimana pun, fotografi adalah bagian penting dari kebudayaan manusia.